Sunday 19 January 2014

SISTEM TELERADIOLOGI

Sejalan dengan perkembangan teknologi dalam bidang kesehatan ini, unit radiologi khususnya memiliki teknologi yang pada saat ini dikatakan sangat maju dan canggih. Teknologi yang berkembang pada bidang radiologi berbasiskan komputerisasi. Namun dengan kecanggihan teknologi sekarang inilah, komputer juga dapat dipadukan dengan suatu sistem jaringan yang bisa menghubungkan antar komputer. Sistem jaringan ini mampu memberikan jasa yang dapat dimanfaatkan pada pelayanan radiologi dan sebagai teknologi baru dalam bidang kesehatan. Teknologi ini dinamakan teleradiologi, yang merupakan bagian dari telemedisin. Telemedisin yaitu transmisi listrik dari suatu informasi medis seperti teks, suara, citra dari suatu lokasi ke lokasi lain yang melalui hubungan telekomunikasi (Handayani Tjandrasa; 2005). Dengan demikian definisi teleradiologi dapat diartikan sebagai proses mengirimkan gambar radiografi dari suatu tempat ke tempat lain secara digital melalui proses komputer (www.radiology.uiowa.edu/MoreRAD/Teleradiology).
Teleradiologi modern mulai dikembangkan diakhir-akhir tahun 1980an, setelah pengenalan tentang digital imaging medis seperti pada Computed TomographyComputed Radiography dan Ultrasonography. Perkembangan teknologi ini terjadi karena kemudahan, kemurahan dan kecepatan mengirim data dalam jenis digital. Mula-mula pada tahun 1975 teleradiologi dilakukan untuk penghematan biaya dan kemudahan dalam pengiriman data jenis digital dibandingkan jenis konvensional/bentuk fisik film rontgen (Kutipan dari E Briggs, S Thorndyke, M Berhend, J Ansermino dalam buku Computed Tomography).
Pada umumnya penerapan sistem teleradiologi dilakukan untuk memenuhi tuntutan pelayanan kesehatan yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan diagnosa medis serta konsultasi yang cepat dan tepat. Dengan pemanfaatan teknologi ini, sistem teleradiologi mampu menanggani atau mengeliminasi masalah waktu yang sering terjadi pada bidang diagnostik. Khususnya pada unit radiologi yang sedang gencar-gencarnya berbenah dalam sistem pelayanan radiologi. Sehingga dengan datangnya sistem teleradiologi di Indonesia menjadi langkah alternatif yang dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dan kedokteran masa depan serta dapat juga sebagai sarana pertemuan para dokter untuk melakukan diskusi atau konsultasi yang saling terhubung satu sama lain.
Pengertian Teleradiologi
Teleradiologi adalah pengiriman data suatu gambaran radiografi dari suatu tempat ke tempat lain secara elektronik untuk mendapatkan hasil diagnosa dan dapat digunakan untuk konsultasi satu sama lain (ACR standard teleradiologi: http://www.acr.org).
Prinsip dasar Teleradiologi
Karakteristik utama dari teknologi informasi adalah kemampuan untuk menangkap/menerima, mengelola, dan mentransfer informasi dari suatu lokasi ke lokasi lainnya melalui jaringan komunikasi (Handayani Tjandrasa; 2005).
Gambar 1 : Ilustrasi sistem teleradiologi
Teleradiologi merupakan salah satu komponen dalam sistem informasi kesehatan yang mempunyai kompleksitas teknologi yang tinggi. Implementasinya dapat dikaitkan dengan sistem informasi radiologi dan sistem informasi rumah sakit yang diharapkan mampu memberikan kualitas dari pelayanan pasien dan mendukung pekerjaan administratif sehingga memperbaiki efesiensi dan efektifitas rumah sakit.
Gambar 2. Sistem Teleradiologi
Sistem teleradiologi merupakan element PACS (Picture Achiving and Communication in Medicine) yang terdiri dari akuisisi atau digitalisasi, penyimpanan atau pengarsipan, pengaksesan, manipulasi citra, dan transmisi. Fasilitas pencitraan data ini memerlukan jaringan kecepatan tinggi yang biasanya menggunakan media fiber optik agar cepat dalam prosesnya.
Tujuan Teleradiologi
Menurut American College of Radiology bahwa sistem teleradiologi bertujuan sebagai berikut :
a. Menyediakan jasa konsultasi dan interpretatife radiologi dengan waktu yang cepat dan singkat.
b. Menyediakan jasa konsultasi medis antar dokter dan pasien tanpa harus berada pada satu tempat.
c. Mengantarkan dengan cepat hasil diagnosa gambar radiografi dalam keadaan darurat dan tidak darurat.
d. Menyediakan layanan cepat antar dokter spesialis radiologi yang membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis radiologi lain.
e. Menambah wawasan dan kesempatan mengembangkan ilmu yang dimiliki radiografer dan dokter.
f. Merupakan salah satu pendukung dari layanan telemedisin lainnya.
Pengolahan Data Gambar Dijital Pada Sistem Teleradiologi
Pengolahan data gambar yang biasa digunakan untuk sistem teleradiologi sangat bervariasi, tergantung pada kegunaannya. Tetapi pada semua jenis pemeriksaan harus mampu memberikan standar kualitas gambar sesuai dengan keperluan klinis. Standar kualitas adalah merupakan suatu kesepakatan untuk mengimplementasikan teknologi yang dapat menjamin kemampuan pengolahan data. Menurut ACR (The American College of Radiology) indikator atau penilaian terhadap data gambar dijital harus sesuaidengan standar yang berlaku (www.radiology.uiowa.edu/MoreRAD/Teleradiology/Tele.html). Standar kualitas yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Resolusi Data Gambar Dijital
Resolusi adalah kemampuan dari suatu sistem pencitraan untuk membedakan antar objek. Resolusi yang digunakan pada dijital radiologi merupakan penilaian terhadap mutu data gambar dijital. Keseluruhan data gambaran yang diproduksi dari modalitas digital dan digitizer berupa ukuranmatrix. Penggunaan matrix untuk setiap modalitas dijital radiologi minimal harus tersedia matrix 512 x 512 dengan ketebalan minimum 8-bit pixel (ACR standard teleradiologyhttp://www.acr.org)Matrix yang berukuran lebih besar akan menghasilkan gambaran resolusi yang lebih baik dan sebaliknya jika matrix yang berukuran kecil akan menghasilkan resolusi yang kurang baik. Sebagai contoh dalam ukuran matrix 512 x 512 atau 1024 x 1024 (Stewart C. Bushong; 2000).
Gambar 3. Matrix (Sumber: Steward C. Bushong, 2000. Hal. 55)
Matrix adalah susunan jumlah baris dan kolom dari pixel yang ditampilkan pada gambar digital. Pixel adalah menyatakan volume terkecil dari jaringan tubuh yang merupakan sayatan silang dari beberapa arah. Voxel adalah yang menggambarkan area dari pixel sesuai dari ketebalan potongan. Ketika luas lapangan gambar diperbesar dan ukuran matrix tetap (konstan) maka ukuranpixel akan membesar dan resolusi berkurang.
Sebagai berikut adalah nilai resolusi yang dihasilkan oleh setiap modalitas digital pada setiap gambar.
Tabel 1. Nilai resolusi setiap modalitas digital (www.brit.com//PACS.html)
b. Pengiriman Data Gambar Dijital
Pengiriman data gambar dijital dapat menggunakan LAN (Lokal Area Network) dan WAN (Wide Area Network). LAN adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung (Jaka Fahrial; 2003). LAN dalam sistem telerdiologi digunakan untuk pengiriman data gambar dijital di satu area lokal saja, sedangkan WAN adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di suatu jaringan yang luas, seperti internet (Jaka Fahrial; 2003). WAN dalam sistem teleradiologi digunakan untuk pengiriman data gambar dijital diluar area lokal. Jenis pengiriman yang digunakan tersebut merupakan jalur penghubung yang mengantarkan data gambar dijital antara terminal pengirim dengan terminal penerima.
c. Kompresi atau Pengurangan Kapasitas Data Gambar Dijital
Pengurangan kapasitas data gambar dijital dapat dilakukan sebagai prosedur operasional dan biasa digunakan untuk meningkatkan kecepatan dalam pengiriman dan mengurangi kapasitas penyimpanan pada sistem teleradiologi. Teknik pengurangan ini dilakukan dengan tanpa mengurangi informasi klinis yang penting pada gambaran radiografi. Besar persentase yang dilakukan untuk kompresi mempengaruhi resolusi yang dihasilkan. Semakin besar persentase kompresi yang dilakukan membuat resolusi gambar menjadi rusak/buruk.
d. Pengarsipan Data Gambar Dijital
Pengarsipan data gambar dijital yang dilakukan merupakan usaha untuk menghindari dari kecelakaan yang tidak disengaja atau yang disengaja. Kecelakaan yang tidak disengaja dapat berupa tindakan hara-huru, kebakaran, gempa bumi dan kebanjiran, sedangkan kecelakaan yang disengaja dapat berupa tindakan penghapusan data gambar dan pencurian/perampok. Pengarsipan ini dapat disimpan dalam bentuk piringan disk (Compact disk) dan dalam tempat penyimpanan data digital lainnya (Hardisk). Penyusunan tempat penyimpanan yang dilakukan tidak memerlukan tempat yang besar, melainkan menyediakan tempat khusus penyimpanan untuk piringan disk (compact disk) dan hardisk yang bentuknya lebih kecil dan jika pada hardisk dapat tersusun sesuai abjad nama pasien secara otomatis. Penyimpanan yang dilakukan tersebut untuk mempermudah kelangsungan penyimpan data pasien serta untuk proses pembelajaran dimasa mendatang. Penyimpanan dalam bentuk piringandisk (Compact disk) dan hardisk ini dapat bertahan lebih lama.
e. Pemanggilan Ulang Data Gambar Dijital Yang Telah Tersimpan
Bermula dari tempat penyimpanan dan susunan penyimpanan yang rapi membuat pencarian ulang data gambar dijital menjadi lebih mudah dicari. Pada penyimpan dalam hardisk dengan sangat cepat dilakukan pencarian data gambar karena hardisk bekerja secara otomatis setelah diperintahkan oleh komputer. Dengan jenis penyimpanan yang diterapkan menunjukan penggunaan tempat simpan dalam dijital lebih mudah dilakukan dengan cara pengetikansubtitle atau sebagian kata kunci saja untuk mendapatkan data gambar dijital yang diinginkan.
f. Infrastruktur Komunikasi
Jenis jaringan yang diterapkan dapat melalui LAN dan WAN. Pada penggunaan LAN digunakan untuk komunikasi antar ruang dan dalam satu gedung atau tempat, sedangkan WAN digunakan untuk komunikasi dengan daerah luar yang terhubung dengan internet. Dalam pengiriman ke luar tempat (WAN) dengan bantuan komputer, biasanya komputer tersebut dinamakan PACS (Picture Achiving and Communication in Medicine), sebelumnya komputerserver mengirim data gambar dijital pasien ke komputer PACS. Dengan bantuan komputer PACS, data gambar dijital dapat dikirim (download) dan menerima data gambar dijital dari luar (upload).
g. Kemampuan Operasional
Kemampuan operasional merupakan upaya peningkatan yang dilakukan guna meningkatkan mutu sumber daya manusia tentang sistem teleradiologi ini. Peningkatan sumber daya manusia yang dilakukan adalah untuk memiliki keahlian dan keterampilan yang mahir dalam pengoperasian komputer sistem teleradiologi. Keahlian dan keterampilan yang mahir dapat mempercepat proses komunikasi pada sistem teleradiologi sehingga tidak terjadinya suatu kesalahan data dan kerusakan data gambar dijital.
Peningkatan sumber daya manusia ini dapat dilakukan dengan mengikutitraining atau pelatihan yang dapat meningkatakan pengolahan data gambar dijital. Peningkatan ini juga dapat dilakukan evaluasi dan kualifikasi pada tenaga kerja dengan persyaratan yang ditentukan. Ketentuan umum yang harus dimiliki adalah dapat mengoperasikan komputer dengan lancar serta mengerti tentang radiografi.
h. Kebutuhan data gambar dijital
Kebutuhan data gambar merupakan salah satu permintaan dokter radiologi untuk dilakukan pengolahan data berikutnya. Untuk pengiriman data gambar dijital yang dimanfaatkan oleh radiolog dapat dilakukan pengiriman gambar dengan merubah ektensi DICOM menjadi JPG. Pengiriman dilakukan setelah komunikasi antar radiografer dengan dokter telah dilakukan sehingga data yang dikirim dapat digunakan oleh dokter radiologi. Di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk hanya melakukan pengiriman data gambar dijital saja dan tidak melakukan pengiriman video. Sedangkan untuk fluoroskopi dijital yang sering melakukan pembentukkan format gambar dalam video dapat disimpan di dalamcompact disk. Begitu juga untuk pasien yang ingin melakukan pemeriksaan medis lanjut ke rumah sakit lain, data gambar dijitalnya dapat dilakukan dengan penyimpanan data ke dalam compact disk.
Dalam penerapan yang dilakukan di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk yaitu mengunakan suatu rangkaian pengirim, penghubung dan penerima. Rangkaian penerima dapat berupa mobile (bergerak) sehingga dapat dijangkau dan dilakukan jawaban radiografi oleh radiolog dimana saja (any where) dan kapan saja (any time) setelah pengiriman data gambar dijital dilakukan. Sedangkan untuk penggunaan pada pasien dapat dilakukan dengan bantuan komputer di rumah sakit yang dijadikan rujukan atau dapat dilakukan di rumah tetapi program gambar yang digunakan dapat menampilkan format data gambar ektensi DICOM.
Keuntungan dan Kerugian penggunaan sistem teleradiologi
Berdasarkan penerapan sistem teleradiologi yang dilakukan di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk dapat diketahui keuntungan dan kerugian yang diperoleh.
Adapun keuntungan yang diperoleh dari sistem teleradiologi ini adalah :
a. Dapat diakses atau dilakukan dari berbagai kalangan yang mempunyai jaringan dengan sistem teleradiologi.
b. Resource Sharing, yaitu dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara bersama-sama, hal ini terjadi karena penerapan sistem teleradiologi menggunakan sistem jaringan. Misal seorang pengguna yang berada 100 m jauhnya dari suatu sumber data, maka tidak perlu kesulitan dalam menggunakan dan mengevaluasi data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya..
c. Reliabilitas tinggi, yaitu dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atau lebih dari 1 (satu) komputer yang terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak dan data hilang, maka salinan dimesin yang lain masih bisa digunakan.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan radiografi, pelayanan yang diberikan mempunyai kinerja yang lebih baik akan memberikan kesan atau citra suatu pelayanan diperusahaan tersebut dapat disanjung dan dipuji.
Sedangkan kerugian yang dapat diketahui adalah sebagai berikut :
a. Jika alat komunikasi (LAN dan WAN) yang digunakan mengalami kerusakan alat maka pengiriman data tidak dapat dilakukan sama sekali.
b. Kerusakan pada sistem teleradiologi yang terjadi dapat mengeluarkan biaya operasional menjadi lebih mahal.
c. Harus ditangani oleh tenaga kerja yang mahir dalam sistem teleradiologi, agar kesalahan yang terjadi dapat dikurangi.
d. Keamanan dunia maya (internet) sangat rawan dan sangat sulit dideteksi oleh sistem security yang dimiliki oleh institusi. Sehingga sangat berbahaya jika terjadi pencurian atau kerusakan lain dalam dunia maya sangat sulit untuk dilakukan pelacakan.

RADIOLOGI DAN MODALITASNYA

hellooo.. udah banyak ya bahasan kita , tapi buat yang msh galau radiologi itu apa sih , apa ajasih alat-alat yang menunjang dlm pencitraan gambaran radiografi, nah ini nih pengertiaanya .. selamat membaca :)

Radiologi adalah cabang atau spesialisasi kedokteran yang berhubungan dengan studi dan penerapan teknologi pencitraan seperti x-ray dan radiasi untuk mendiagnosa dan mengobati penyakit.
Ahli radiologi langsung sebuah array dari teknologi pencitraan (seperti USG, computed tomography (CT), kedokteran nuklir, tomografi emisi positron (PET) dan pencitraan resonansi magnetik (MRI)) untuk mendiagnosa atau mengobati penyakit. Radiologi intervensi adalah kinerja (biasanya minimal invasif) prosedur medis dengan bimbingan teknologi pencitraan. Akuisisi pencitraan medis biasanya dilakukan oleh ahli radiografi atau teknolog radiologis.
Modalitas pencitraan berikut digunakan dalam bidang radiologi diagnostik:

Proyeksi (polos) radiografi

Radiografi (atau Roentgenographs, dinamai penemu sinar-X, Wilhelm Conrad Röntgen) yang diproduksi oleh transmisi X-Rays melalui pasien ke perangkat menangkap kemudian diubah menjadi gambar untuk diagnosis. Pencitraan asli dan masih sering memproduksi film diresapi perak. Dalam Film - Layar radiografi tabung x-ray menghasilkan sinar x-ray yang bertujuan untuk pasien. X-sinar yang melewati pasien disaring untuk mengurangi tersebar dan kebisingan dan kemudian menyerang sebuah film yang belum dikembangkan, memegang erat-erat ke layar fosfor memancarkan cahaya dalam sebuah kaset cahaya-ketat. Film ini kemudian dikembangkan kimia dan gambar muncul di film. Sekarang menggantikan Film radiografi-Screen Digital Radiografi, DR, di mana x-ray mogok sepiring sensor yang kemudian mengubah sinyal yang dihasilkan menjadi informasi digital dan sebuah gambar pada layar komputer.
Radiografi polos adalah modalitas pencitraan hanya tersedia selama 50 tahun pertama radiologi. Hal ini masih studi pertama memerintahkan dalam evaluasi paru-paru, jantung dan tulang karena lebar kecepatan, ketersediaan dan biaya relatif rendah.

Fluoroskopi

Fluoroskopi dan angiografi adalah aplikasi khusus pencitraan X-ray, di mana layar fluorescent dan intensifier gambar tabung dihubungkan ke sistem televisi sirkuit tertutup. Hal ini memungkinkan real-time pencitraan struktur dalam gerakan atau ditambah dengan agen radiocontrast. Agen radiocontrast yang diberikan, sering ditelan atau disuntikkan ke tubuh pasien, untuk menggambarkan anatomi dan fungsi pembuluh darah, sistem Genitourinary atau saluran pencernaan. Dua radiocontrasts saat ini digunakan. Barium (sebagai Baso 4) dapat diberikan secara lisan atau dubur untuk evaluasi dari saluran GI. Yodium, dalam bentuk kepemilikan beberapa, dapat diberikan melalui oral, rektal, rute intraarterial atau intravena. Para agen radiocontrast kuat menyerap atau menyebarkan radiasi sinar-X, dan dalam hubungannya dengan pencitraan real-time memungkinkan demonstrasi proses dinamis, seperti peristaltik di saluran pencernaan atau aliran darah dalam arteri dan vena. Yodium kontras mungkin juga terkonsentrasi di daerah abnormal lebih atau kurang dari pada jaringan normal dan membuat kelainan (tumor, kista, radang) lebih mencolok. Selain itu, dalam keadaan tertentu udara dapat digunakan sebagai agen kontras untuk sistem pencernaan dan karbon dioksida dapat digunakan sebagai agen kontras dalam sistem vena, dalam kasus ini, agen kontras melemahkan radiasi sinar-X kurang dari jaringan sekitarnya .

CT scan

Pencitraan CT menggunakan X-ray dalam hubungannya dengan algoritma komputasi untuk citra tubuh. Dalam CT, sebuah tabung sinar-X menghasilkan berlawanan detektor sinar-X (atau detektor) dalam alat berbentuk cincin berputar di sekitar pasien menghasilkan sebuah komputer yang dihasilkan penampang gambar (tomogram). CT diperoleh pada bidang aksial, sedangkan gambar koronal dan sagital dapat diberikan oleh rekonstruksi komputer. Agen radiocontrast sering digunakan dengan CT untuk deliniasi ditingkatkan anatomi. Meskipun radiografi memberikan resolusi spasial lebih tinggi, CT dapat mendeteksi variasi lebih halus dalam redaman sinar-X. CT menghadapkan pasien untuk radiasi pengion lebih dari sebuah radiograf. Spiral Multi-detektor CT menggunakan detektor 8,16 atau 64 selama terus bergerak pasien melalui berkas radiasi untuk mendapatkan gambar yang lebih halus banyak detail dalam waktu yang lebih pendek ujian. Dengan administrasi yang cepat kontras IV selama CT scan gambar-gambar detail halus dapat direkonstruksi menjadi gambar 3D arteri karotis, otak dan koroner, CTA, CT angiografi. CT scan telah menjadi uji pilihan dalam mendiagnosis beberapa kondisi mendesak dan muncul seperti pendarahan otak, emboli paru (penyumbatan dalam arteri paru-paru), diseksi aorta (robeknya dinding aorta), radang usus buntu, divertikulitis, dan batu ginjal menghalangi . Melanjutkan perbaikan dalam teknologi CT termasuk kali pemindaian lebih cepat dan resolusi ditingkatkan telah secara dramatis meningkatkan keakuratan dan kegunaan CT scan dan akibatnya meningkatkan pemanfaatan dalam diagnosis medis.
Yang komersial pertama CT scanner ditemukan oleh Sir Godfrey Hounsfield di EMI Pusat Penelitian Labs, Inggris pada tahun 1972. EMI memiliki hak distribusi ke The Beatles musik dan itu keuntungan mereka yang mendanai penelitian. Sir Hounsfield dan Alan McLeod McCormick berbagi Penghargaan Nobel untuk Kedokteran pada tahun 1979 untuk penemuan CT scan. CT scanner yang pertama di Amerika Utara dipasang di Klinik Mayo di Rochester, MN pada tahun 1972.

USG

Medis ultrasonografi menggunakan USG (frekuensi tinggi gelombang suara) untuk memvisualisasikan struktur jaringan lunak dalam tubuh secara real time. Tidak ada radiasi pengion yang terlibat, tetapi kualitas gambar yang diperoleh dengan menggunakan USG sangat tergantung pada keterampilan orang (ultrasonographer) melakukan ujian. USG juga dibatasi oleh ketidakmampuan untuk foto melalui udara (paru-paru, usus loop) atau tulang. Penggunaan USG dalam pencitraan medis telah mengembangkan sebagian besar dalam 30 tahun terakhir. Gambar USG pertama statis dan dua dimensi (2D), tapi dengan zaman modern rekonstruksi 3D ultrasonografi dapat diamati secara real-time; efektif menjadi 4D.
Karena USG tidak menggunakan radiasi pengion, tidak seperti radiografi, CT scan, dan teknik kedokteran nuklir imaging, umumnya dianggap lebih aman. Untuk alasan ini, modalitas ini memainkan peran penting dalam pencitraan kandungan. Anatomi perkembangan janin dapat dievaluasi secara menyeluruh memungkinkan diagnosis dini banyak anomali janin. Pertumbuhan dapat dinilai dari waktu ke waktu, penting pada pasien dengan penyakit kronis atau kehamilan akibat penyakit, dan pada kehamilan multipel (kembar, kembar tiga dll). Warna-Flow Doppler USG mengukur keparahan penyakit pembuluh darah perifer dan digunakan oleh Kardiologi untuk evaluasi dinamis jantung, katup jantung dan pembuluh besar. Stenosis dari arteri karotid bisa pertanda infark otak (stroke). DVT pada kaki dapat ditemukan melalui USG sebelum terhalau dan perjalanan ke paru-paru (emboli paru), yang bisa berakibat fatal jika tidak diobati. USG berguna untuk gambar-dipandu intervensi seperti biopsi dan drainase seperti Thoracentesis). Kecil perangkat ultrasound portabel sekarang ganti peritoneal lavage di triage korban trauma dengan langsung menilai keberadaan perdarahan di peritoneum dan integritas jeroan utama termasuk limpa, hati dan ginjal. Hemoperitoneum ekstensif (perdarahan di dalam rongga tubuh) atau cedera pada organ utama mungkin memerlukan eksplorasi bedah muncul dan perbaikan.

MRI (Magnetic Resonance Imaging)

MRI menggunakan medan magnet yang kuat untuk menyelaraskan inti atom (biasanya proton hidrogen) di dalam jaringan tubuh, kemudian menggunakan sinyal radio untuk mengganggu sumbu rotasi inti ini dan mengamati sinyal frekuensi radio yang dihasilkan sebagai inti kembali ke negara awal mereka ditambah semua sekitarnya daerah. Sinyal radio yang dikumpulkan oleh antena kecil, yang disebut gulungan, ditempatkan di dekat daerah tertentu. Keuntungan dari MRI adalah kemampuannya untuk menghasilkan gambar di aksial, koronal, sagital pesawat miring dan beberapa dengan mudah sama. MRI scan memberikan kontras jaringan lunak terbaik dari semua modalitas pencitraan. Dengan kemajuan dalam pemindaian kecepatan dan resolusi spasial, dan perbaikan dalam algoritma 3D komputer dan perangkat keras, MRI telah menjadi alat dalam radiologi muskuloskeletal dan neuroradiology.
Salah satu kelemahan adalah bahwa pasien harus terus diam selama jangka waktu yang lama dalam ruang, bising sempit sedangkan imaging dilakukan. Claustrophobia cukup parah untuk mengakhiri ujian MRI dilaporkan dalam sampai 5% pasien. Perbaikan terbaru dalam desain magnet, termasuk bidang magnet yang lebih kuat (3 teslas), ujian kali memperpendek, lebih luas, membosankan magnet lebih pendek dan desain magnet lebih terbuka, telah membawa beberapa bantuan untuk pasien sesak napas. Namun, dalam kekuatan medan magnet yang sama sering ada trade-off antara kualitas gambar dan desain terbuka. MRI memiliki manfaat besar dalam pencitraan otak, tulang belakang, dan sistem muskuloskeletal. Modalitas saat ini kontraindikasi untuk pasien dengan alat pacu jantung, implan koklea, beberapa pompa obat berdiamnya, jenis tertentu dari klip aneurisma serebral, fragmen logam di mata dan beberapa perangkat keras metalik karena medan magnet kuat dan kuat sinyal radio berfluktuasi tubuh terkena . Wilayah kemajuan potensial termasuk pencitraan fungsional, MRI jantung, serta MR terapi gambar dipandu.

Kedokteran Nuklir

Pencitraan kedokteran nuklir melibatkan administrasi ke pasien radiofarmasi terdiri dari zat dengan afinitas untuk jaringan tubuh tertentu diberi label dengan perunut radioaktif. Para pelacak yang paling umum digunakan adalah Technetium-99m, Yodium-123, Iodine-131, Gallium-67 dan Thallium-201. Jantung, paru-paru, tiroid, hati, kandung empedu, dan tulang umumnya dievaluasi untuk kondisi tertentu menggunakan teknik ini. Sementara detail anatomi terbatas dalam studi ini, kedokteran nuklir ini berguna dalam menampilkan fungsi fisiologis. Fungsi ekskretoris pada ginjal, kemampuan berkonsentrasi yodium dari aliran, tiroid darah ke otot jantung, dll dapat diukur. Perangkat pencitraan utama adalah kamera gamma yang mendeteksi radiasi yang dipancarkan oleh pelacak dalam tubuh dan menampilkannya sebagai gambar. Dengan pemrosesan komputer, informasi yang dapat ditampilkan sebagai aksial, gambar koronal dan sagital (SPECT gambar, tunggal emisi photon computed tomography). Dalam perangkat yang paling modern Kedokteran Nuklir gambar dapat menyatu dengan CT scan diambil kuasi-secara bersamaan sehingga informasi fisiologis dapat dilakukan overlay atau co-terdaftar dengan struktur anatomis untuk meningkatkan akurasi diagnostik.
PET, (positron emission tomography), pemindaian juga berada di bawah "kedokteran nuklir." Dalam PET scan, zat biologis aktif radioaktif, paling sering Fluorin-18 fluorodeoxyglucose, disuntikkan ke pasien dan radiasi yang dipancarkan oleh pasien terdeteksi untuk menghasilkan multi-planar gambar tubuh. Jaringan lebih aktif metabolisme, seperti kanker, zat aktif berkonsentrasi lebih dari jaringan normal. PET gambar dapat dikombinasikan dengan gambar CT untuk meningkatkan akurasi diagnostik.
Aplikasi kedokteran nuklir dapat mencakup pemindaian tulang yang secara tradisional memiliki peran yang kuat dalam work-up/staging kanker. Pencitraan perfusi miokard adalah ujian penyaringan sensitif dan spesifik untuk iskemia miokard reversibel. Molekuler Imaging adalah perbatasan yang baru dan menarik dalam bidang ini.

Sumber : http://www.news-medical.net/health/What-is-Radiology-%28Indonesian%29.aspx

MANFAAT DAN BAHAYA SINAR - X

Sinar X banyak digunakan dalam bidang kedokteran maupun bidang lain. Dalam bidang kedokteran sinar-X banyak digunakan untuk mengetahui kondisi tulang tubuh manusia. Dengan mengarahkan sinar-X ke tubuh manusia, sebagian sinar-X akan diteruskan dan sebagian diserap oleh tubuh manusia. Tulang akan menyerap sinar-X lebih banyak dibandingkan dengan bagian lain. Sinar yang telah menumbuk tubuh manusia akan ditangkap oleh sebuah pelat film. Perbahan akan dapat diamati pada pelat film. urlKarena intensitas sinar-X berubah-ubah sesuai dengan banyaknya sinar yang diserap, maka pada pelat film dapat diamati yang mana merupakan struktur tulang dan mana yang bukan tulang. Dengan peralatan konvensional tersebut hasil yang diperoleh masih tidak memuaskan karena diperoleh gambar yang tumpang tindih antara tulang yang satu dengan tulang yang lain.
Sejak komputer berkembang pesat, berkembang juga peralatan yang disebut computerized tomography (CT). Dengan peralatan ini komputer dapat menghilangkan gambar tulang sehingga diperoleh gambar tulang yang diinginkan, tidak tumpang tindih dengan gambar tulang yang lain.
Perkembangan teknologi yang berhubungan dengan sinar-X sudah berkembang pesat saat ini. Dalam ilmu kedokteran sudah terdapat spesialisasi menerjemahkan gambar yang diperoleh dari sinar-X (radiolog) dan ilmu khusus untuk mengoperasikan alat-alat sinar-X (Radiographer).
Dalam bidang industri, sinar-X banyak digunakan untuk mengetahui cacat yang ada dalam logam. Tentu saja logam yang bisa dideteksi cacatnya adalah logam yang dapat ditembus oleh sinar-X. Disamping itu, karena sinar-X adalah gelombang elektromagnetik yang panjang gelombangnya kecil, sinar-X sering digunakan untuk percobaan difraksi pada kristal padat. Percobaan ini bertujuan untuk “melihat” struktur atom pada kristal.
Disamping mempunyai manfaat, sinar-X juga membawa bahaya yang harus diwaspadai. Energi yang dibawa sinar ini cukup besar, mampu melepaskan ikatan-ikatan molekul. Jika sinar-X jaruh pada sel hidup,  akan terjadi kerusakan pada sel yang bisa mengakibatkan terjadinya kanker. Percobaan yang dilakukan terhadap binatang menunjukkan bahwa binatang yang terkena sinar-X dengan dosis yang cukup tinggi akan mengalami kanker dan cacat kelahiran pada turunannya. Oleh sebab itu disarankan untuk tidak terlalu sering memfoto badan dengan menggunakan sinar-X.

Friday 17 January 2014

AIR GAP TECHNIQUE

Teknik yang digunakan sebagai alternatif dari penggunaan grid radiografi. Teknik ini merupakan metode lain untuk mengurangi radiasi hambur sehingga dapat meningkatkan kontras gambar.
Saat air gap teknik digunakan, image receptor dijauhkan 10 cm – 15 cm dari pasien. Sebagian dari radiasi hambur yang dihasilkam akan tersebar jauh dari image receptor dan tidak terdeteksi. Karena radiasi hambur sedkit berinteraksi dengan image receptor menyebabkan kontras gambaran mengalami kenaikan.

Biasanya ketika teknik ini digunakan, mAs akan meningkat sekitar 10% untuk setiap centimeter dari celah udara .

Tuesday 14 January 2014

PERANAN RADIOLOGI DALAM BIDANG KEDOKTERAN GIGI

Untuk mendapatkan gambaran radiografi yang baik, diperlukan sarana radiologi kedokteran gigi yang menunjang pula. Sarana radiologi kedokteran gigi terdiri dari:
1.      Ruangan
Suatu instalasi radiologi kedokteran gigi harus memiliki ruangan yang terdiri dari:
-          Ruangan pesawat sinar-X
-          Ruangan tunggu pasien
-          Ruangan arsip
-          Ruangan staf
-          Ruangan penyimpanan alat-alat atau gudang
Setiap ruangan harus memiliki sirkulasi udara yang baik dan proteksi radiasi yang maksimal. Setiap ruangan yang satu dengan ruangan yang lainnya harus dilapisi dengan Pb sebagai lapisan pelindung.

2.      Pesawat sinar-X
Pesawat sinar-X (alat penghasil sinar-X) pada dasarnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
-          Standard atau dengan pesawat kaki (mobile). Keuntungannya adalah dapat dipindah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

-          Jenis fixed, yaitu pesawat yang menempel pada dinding dan langit-langit (plafon). Keuntungan pesawat jenis ini adalah tidak memerlukan tempat yang luas.
        

            Syarat-syarat ideal pesawat sinar-X :
-          Aman dan akurat
-          Memiliki kemampuan untuk menghasilkan sinar-X sesuai dengan tingkat energi yang diinginkan dan memiliki mekanisme yang adekuat untuk menghilangkan panas
-          Mudah diatur posisinya
-          Mudah disimpan dan dipasang
-          Mudah digunakan (dioperasikan)
-          Kuat

Pesawat sinar-X terdiri dari 3 komponen utama, yaitu:
-          Kepala tabung sinar-X (tube head)
Komponen tube head terdiri dari:
a.       Tabung hampa udara (glass X-ray tube) yang berisi filamen, Copper block, dan target.
b.      Step-up transformer, diperlukan untuk menaikkan tegangan utama dari 240 volt ke voltase yang lebih tinggi.
c.       Step-down transformer, diperlukan untuk menurunkan tegangan utama dari 240 volt ke voltase yang lebih rendah
d.      Pelindung Lead (surrounding lead shield) untuk meminimalisasi kebocoran
e.       Minyak (surrounding oil) untuk mengantisipasi panas yang timbul
f.       Aluminium filtration untuk menghilangkan bahaya penggunaan sinar-X (sebagai filter)
g.      Collimator untuk menentukan besarnya berkas sinar-X yang keluar
h.      Cone atau Beam Indicating Device (BID) yang digunakan untuk menentukan arah sinar-X, membatasi luas berkas sinar, dan mencegah radiasi hambur.

-          Kontrol panel
Komponen kontrol panel terdiri dari:
a.       Tombol on/off
b.      Timer
c.       Warning lights yang menyala ketika sinar-X dihasilkan
d.      Exposure time selector, biasanya terdiri dari:
·         numerical, waktu ditentukan terlebih dahulu
·         anatomical, area mulut yang akan disinari sinar-X ditentukan terlebih dahulu, selanjutnya waktu eksposur diatur secara otomatis
e.       Pada kontrol panel juga bisa terdapat fitur lain, seperti film speed selector, patient size selector, mains voltage compensator, kilovoltage selector, dan miliampere switch.

               
-          Lengan pesawat sinar-X
a.       Intraoral
b.      Ekstraoral


3.      Film sinar-X
Dalam bidang kedokteran gigi, terdapat dua jenis film yang digunakan:
-          Non-screen film (film intraoral)
Jenis film yang digunakan untuk film intra oral dimana dibutuhkan kualitas gambar yang baik dan detail anatomi yang jelas.
Ukuran film yang sering digunakan, antara lain:
a.       31 x 41 mm (untuk periapikal)
b.      22 x 35 mm (bitewing)
c.       57 x 76 mm (untuk foto occlusal)

Film ini dikemas dalam satu paket yang terdiri dari :

                  A. Pembungkus luar,  B. Film,  C.  Lead foil,  D. Kertas hitam

a.       Pembungkus luar dari plastik lunak yang berfungsi untuk melindungi dari cairan saliva yang dapat mengkontaminasi film
b.      Kertas hitam yang berfungsi untuk melindungi film dari cahaya yang dapat merusak film, dan mencegah masuknya saliva ke film
c.       Lead foil terletak dibelakang film, yang berfungsi untuk mencegah adanya sisa radiasi yang dapat melewati film menuju ke jaringan pasien.


d.      Film, terdiri dari:
·         Plastic base merupakan bahan dasar yang transparan dan terbuat dari selulosa asetat dengan ketebalan ± 0,2 mm.
·         Lapisan adhesif (gelatin) yang memfiksasi emulsi melekat pada bahan dasar
·         Lapisan pelindung (protective layer) yang berfungsi melindungi emulsi dari kerusakan mekanis
·         Emulsi kristal AgBr

-          Screen film (film ekstraoral)
Jenis film ini pada saat penggunaanya dikombinasikan dengan intensifying screens pada cassette. Keuntungannya adalah digunakan tingkat eksposur yang pendek dari sinar-X, sehingga dosis radiasi yang diberikan ke pasien menjadi rendah. Namun, kualitas gambar yang dihasilkan rendah jika dibandingkan dengan non-screen film.
Ukuran screen film, terdiri dari:
a.       15 cm x 30 cm (panoramik)
b.      24 cm x 30 cm (cephalometry)
c.       13 cm x 15 cm (carpal bone)
Bagian-bagian screen film sebenarnya sama dengan bagian non-screen film, tapi screen film memiliki:
a.       Emulsi AgBr pada film ini lebih sensitif terhadap cahaya biasa daripada sinar-X
b.      Terdapat beberapa emulsi yang produksinya sensitif terhadap cahaya biru, cahaya hijau, dan cahaya merah.
·         Standard emulsi AgBr (sensitif terhadap cahaya biru)
·         Modifikasi emulsi AgBr dengan ultraviolet sensitizer (sensitif terhadap cahaya ultraviolet)
·         Emulsi orthochromatic (sensitif terhadap cahaya hijau)
·         Emulsi panchromatic (sensitif terhadap cahaya merah)
Tingkat sensitifitas ini tergantung dari jenis intensifying screen yang digunakan.
Cara menyimpan film yang ideal, yaitu:
-          Disimpan dalam lemari pendingin dalam keadaan kering
-          Ditempatkan jauh dari bahan-bahan radiasi yang dapat mengionisasi
-          Ditempatkan jauh dari bahan kimia, termasuk mercury
-          Ditempatkan pada kotak untuk mencegah terjadinya tekanan pada film

4.      Intensifying screen
Intensifying screen terdiri dari garam anorganik atau fosfor yang dapat berflurosensi. Komponen intensifying screen terdiri dari:


Sinar-X yang mengenai intensifying screen akan berubah menjadi foton cahaya yang kemudian akan mengionisasi emulsi AgBr.

5.      Cassette

A. Oblique lateral cassette. B. Intraoral occlusal
cassette.
C. Flat panoramic cassette. D. Skull cassette.
E. Curved panoramic cassette

Intensifying screen dan film ditempatkan dalam sebuah cassette. Di dalam cassette,intensifying screen dan film menempel satu dengan yang lainnya. Intensifying screenditempatkan pada sisi depan dan belakang film.
Alat yang digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi radiasi hambur yang dapat menyebabkan kabut pada hasil radiografis atau membuat kontras gambar menjadi berkurang.
6.      Grid

7.      Listrik
-       Pesawat sinar-X intraoral dengan kondisi sinar-X 65kV dan 10 mA memerlukan tenaga listrik 0,9 kVA
-       Pesawat sinar-X ekstraoral dengan kondisi sinar-X 90kV dan 10 mA memerlukan tenaga listrik 1,85 kVA

8.      Kamar Gelap
Syarat-syarat kamar gelap, yaitu:
-       Luas kamar minimal 2,5 m x 2,5 m
-       Tertutup rapat (kedap cahaya)
-       Sistem ventilasi yang baik
-       Sistem pencucian yang baik
-       Dinding berwarna gelap
-       Diusahakan agar lokasinya sedekat mungkin dengan lokasi pemotretan

Kamar gelap sebaiknya dilengkapi dengan:
-       Meja basah yaitu tempat pencucian film dan terdapat beberapa tangki dengan urutan developer-air-fixer-air (mengalir).
-       Meja kering yaitu tempat mengeluarkan film dari pembungkusnya.
-       Safe lamp yaitu lampu yang membantu penglihatan operator dalam kamar gelap pada waktu pencucian dan ditempatkan ± 90 cm di atas meja kerja
-       Alat pengukur waktu yang digunakan untuk mengukur waktu pada waktu pencucian
-       Lemari untuk menyimpan film yang belum digunakan dan perlengkapan lainnya
-       Exhouser (pengaturan sirkulasi udara) yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara dalam kamar gelap
-       Instalasi air dan sirkulasi yang baik, karena proses pencucian sangat membutuhkan air.
-       Lampu di atas kamar gelap agar setiap orang yang hendak masuk ke kamar gelap mengetahui sedang berlangsung atau tidaknya proses pencucian
-       Cassete Hatch (jendela khusus) yaitu tempat memasukkan dan mengeluarkan film yang akan diproses di kamar gelap
-       Film marker (patient name printer) yaitu alat untuk memberi identitas pada film. Alat ini diletakkan di atas meja kering.

Prosedur pencucian film secara manual:
-       Paket film yang telah diekspos dibuka, kemudian film dijepit dengan menggunakan hanger.
-       Film diberi imersi DEVELOPER beberapa kali untuk menghilangkan gelembung udara dan dibiarkan selama 5 menit pda suhu 20°C
-       Sisa-sisa zat developer dibilas dengan air selama 10 detik
-       Selanjutnya film diberi imersi FIXER selama 8-10 menit
-       Kemudian, film dicuci dengan air selama 10-20 menit
-       Film selanjutnya dikeringkan dengan cara digantung di udara bebas.

  
9.      Film Holder
Adalah alat yang digunakan pada pemotretan intraoral teknik periapikal proyeksi paralel.

A.    Hawe-Neos Superbite posterior holder, B. Hawe-Neos Superbite anterior holder, C. Rinn XCP posterior holder, D. Rinn XCP anterior holder.
10.  Dryer (pengering)
Alat yang digunakan untuk mengeringkan film setelah proses pencucian. Alat pengering terdiri dari dua macam, yaitu:
-       Konvensional, yaitu menggunakan dryer dan digantung di udara bebas
-       Menggunakan alat pengering otomatis

11.  Viewer atau Light Cast
Alat untuk melihat hasil foto radiografis yang telah selesai diproses. Sebaiknya alat ini ditempatkan di dekat atau di dalam kamar gelap.
12.  Hanger atau Clia
Alat untuk menjepit film pada waktu pengeringan. Ukuran dari hanger ini bervariasi tergantung ukuran film yang digunakan.
13.  Personel monitoring
-       Film Badge

Alat yang dapat mengukur jumlah radiasi yang diterima oleh operator. Film badge terdiri dari frame plastik berwarna biru yang didalamnya terdapat berbagai macam logam filter dan film radiografi yang bereaksi terhadap radiasi. Film badge ini dipasang dipermukaan luar baju.

Keuntungan penggunaan film badge, antara lain:
a.    Memberikan catatan tentang banyaknya radiasi yang diterima
b.    Dapat diperiksa dengan mudah
c.    Dapat mengukur jenis dan jumlah energi radiasi
d.   Relatif murah
Kerugian penggunaan film badge, yaitu:
a.    Badge film mudah kehilangan kemampuan filternya
b.    Dapat saja terjadi kesalahan prosedur

-       Ionization chamber dan Charger Reader
Ionization chamber berbentuk pocket dose meter yang dikenakan operator dapat menampung ion-ion. Bila disinari sinar-X, jumlah listrik yang dihasilkan oleh ion-ion yang tertampung dibaca pada charge reader.

Keuntungan ionization chamber:
a.    Alat yang akurat dalam menentukan dosis radiasi
b.    Hasil pengukuran dapat langsung dibaca

Kerugian ionization chamber, yaitu:
a.    Tidak dapat mengetahui jenis dari radiasi
b.    Kurang sensitif terhadap radiasi yang energinya rendah
c.    Mudah rusak

-       Rate meter
Alat yang cara kerjanya sama dengan ionization chamber. Alat ini dapat membaca jumlah radiasi per menit atau per jam.

-       Thermoluminescent dosemeters (TLDs)

Alat ini terdiri dari material lithium fluoride (LiF) yang dapat mengabsorbsi radiasi dan melepaskan energi tersebut dalam bentuk cahaya. Intensitas cahaya yang dihasilkan tergantung dari banyaknya radiasi yang diabsorbsi.

Keuntungan TLDs, yaitu:
a.    Material lithium fluoride dapat dipakai kembali
b.    Pembacaan hasil pengukuran secara otomatis dan cepat

Kerugian penggunaan TLDs, antara lain:
a.    Relatif mahal
b.    Gradien dosis radiasi tidak dapat dideteksi

-       Kartu pencatat radiasi dan kartu kesehatan
Jumlah radiasi yang diterima oleh operator harus dicatat dalam kartu khusus (kartu pencatat radiasi). Selain itu, kondisi kesehatan juga harus selalu dimonitor terus menerus.

-       Proteksi radiasi
Macam-macam bahan proteksi radiasi yang dapat dipakai, antara lain:
a.    Lapisan Pb pada tembok, kaca jendela terbuat dari Pb, apron Pb, sarung tangan Pb, dan penutup gonad yang terbuat dari Pb
b.    Tembok dari bata atau batako
c.    Dinding dan lantai dari beton
d.   Lead portable